Sabtu, 01 Juli 2017

Komparasi Sistem Klasifikasi Perpustakaan: DDC, UDC, dan LCC

Assalamua'laikum wr.wb
Hai Hai hai...... Ketemu lagi nih!! 👋👋
Fella mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438H 💗
Mohon maaf lahir dan batin, Maafin Fella ya kalau banyak salah kata ataupun sikap yang tak berkenan kepada kalian semua
.............😍😍
.......
...
..
Nah, setelah celotehanku yang panjang lebar di postingan kedua. Baru nih kita komparasikan antara ketiga sistem klasifikasi DDC, UDC, dan LCC. Ini lanjutan dari postingan Fella kedua yaa... Di sini Fella akan mencoba mengkomparasikan ketiga sistem klasifikasi tersebut. Ada beberapa cara dalam mengkomparasikannya, seperti melihat:
  • Tipe Klasifikasi (numeratif, mnemonik, dan faset)
  • Bentuk atau versi klasifikasi
  • Perkembangan di berbagai Perpustakaan di dunia
  • Tipe notasinya
  • Pembagian kelas utama dan notasinya
  • Tabel pembantu atau notasi tambahan
Berikut komparasi dari DDC, UDC, dan LCC
No
DDC
UDC
LCC
1
Termasuk dalam tipe klasifikasi enumeratif yang bersifat herarki
Termasuk tipe klasifikasi enumeratif yang bersifat herarki dan faceted/analytico synthetic
Termasuk tipe klasifikasi yang tidak bersifat herarki dan ekspresif dan sama sekali tanpa mnemonik
2
Ada 4 versi: Web dewey, Print edition, Abridge edition, dan Religion class
Ada 2 versi: Printed edition dan Online edition
LCC – Printed schedules
Classification web The online version of the LCC schedules
SuperLCCS – Gale’s LCC schedules kombinasi dengan Additions and changes
3
Edisi terbaru adalah edisi 23 terbit tahun 2011
Edisi terbaru In English edisi standart terbit tahun 2005
In Spanish edisi ketiga terbit tahun 2015
-    The first schedule E-F Sejarah: Amerika terbit 1901.
-    Diikuti 1902 Z Bibliografi
-    The first law schedules 1969
-    Terakhir the law schedules, KB religious law terbit 2004
4
Digunakan oleh sebagian besar Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah, Dan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Sebagian besar digunakan oleh Perpustakaan Khusus karena notasinya lebih terinci
Sistem klasifikasi ini banyak digunakan Perpustakaan Akademik dan Perpustakaan Riset di Amerika
5
Notasinya menggunakan angka desimal murni
Notasinya menggunakan percampuran angka dan simbol lainnya
Notasinya menggunakan penggabungan antara angka Arab, dengan huruf alfabet. Angka Arab (1-9) untuk kelas umum, huruf alfabet untuk kelas utama tertentu. Notasinya adalah faceted.
6
Notasi Kelas Utama
000 Computer science, information & general works
100 Philosophy & Psychology
200 Religion
300 Social Sciences
400 Language
500 Science
600 Technology
700 Art & recreation
800 Literature
900 History & Geography
Notasi kelas utama
0. Generalities
1. Philosophy, Psychology
2. Religion, Theology
3. Social sciences
4. (Under development)
5. Mathematics and natural sciences
6. Applied sciences, Medicine, Technology
7.The arts, Recreation, Entertainment, Sport
8. Language, Linguistics, Literature
9. Geography, Biography, History
Kelas utama disusun secara alfabetis
A     general works, polygraphy
B    religion
C   Auxiliary Science of History
D   General and old world history
E-F  american history
G     geography, maps, anthropology, recreation
H     social sciences
J      political sciences
K     law
L      education
M     music, books on music
N     fine arts
P      languages and literature
Q     science
R     medicine
S      agriculture
T      technology
U     military science
V     naval science
Z     bibliography, library science
7
Terdapat 7 tabel pembantu
  Subdivisi standar
  Tabel wilayah
  Tabel subdivisi kesusastraan
  Subdivis bahasa
  Tabel ras
  Bangsa dan etnis
  Tabel bahasa dan lainnya
Terdapat notasi tambahan yaitu berupa tanda (sign) dan angka (Number) :
+     Kombinasi 2 notasi yang berlainan
/      Kombinasi dua angka atau lebih yang berurutan
:      Hubungan antara 2 subjek
::     Hubungan dua subjek
=     Bahasa dokumen
(...)  Bentuk
(=0/9) Ras dan Kebangsaan
....” Waktu
A/Z  Susunan menurut abjad
=05... Personalia
Kode huruf untuk menunjukkan subjek tertentu dan sistem klasifikasi LCC tidak secara tegas membagi bidang-bidang ilmu pengetahuan secara ilmiah, melainkan hanya bersifat mengelompokkan dengan menggunakan simbol-simbol yang merupakan kombinasi huruf latin dan angka Arab.
  Bingung sama kata-kata di atas, yukk cek artinya di bawah ini:
  • Mnemonic (mnemonic), yaitu angka yang biasanya membantu pemakai atau untuk keperluan mengingat, mengenali serta mengembangkan sistem sintes analitis. Mnemonic sering digunakan untuk divisi bentuk, divisi geografis, bahasa dan sastra. Karena sifat sintesis analitis dari klasifikasi Dewey semakin meningkat pengunaan mnemonic pun semakin meningkat pula.
  • Enumerative (enumeratif), yaitu menyediakan sebuah daftar kode alfabetik yangdiasosiasikan dengan daftar tema.
  • Hierarchical (hirarkis), yaitu membagi aneka tema secara hirarkis dari yang paling umum ke yang paling spesifik.
  • Faceted atau analytico-synthetic, yaitu membagi aneka tema ke dalam aspek-aspek terpisah yang dipadukan.
Nah, pada sistem klasifikasi UDC dan DDC memiliki persamaan seperti:
  • DDC dan UDC menggunakan prinsip yang sama yaitu prinsip desimal
  • DDC dan UDC menggunakan notasi yang sama yaitu angka Arab
  • DDC dan UDC sama-sama membagi seluruh bidang pengetahuan ke dalam sepuluh bagian
Persamaan tersebut ada, karena pada dasarnya UDC merupakan pengembangan dari sistem klasifikasi DDC. Ketiga faktor di atas juga menunjukkan adanya kedekatan antara kedua sistem klasifikasi. Dengan kedekatan tersebut, kedua sistem klasifikasi tidak dapat dikatakan sama, ada beberapa perbedaan tipe, pemanfaatan, dan terutama pada notasi dan fenomena-fenomena subjek yang dicakup dalam setiap disiplin ilmu dari kedua bagan klasifikasi tersebut. Seperti yang Fella telah dijelaskan di atas.
 
Disamping perbedaan dan persamaan DDC, UDC, dan LCC  ada sisi kelebihan dan kelemahannya juga looo, kelebihan klasifikasi DDC adalah:
  • DDC merupakan sistem praktis. DDC merupakan bagan klasifikasi paling banyak digunakan di dunia, termasuk Negara kita yaitu Indonesia 👍
  •  DDC menggunakan lokasi relatif pertama kalinya. Lokasi relatif adalah sistem penempatan yang memungkinkan perubahan letak selama bahan pustaka tetap berkaitan subjeknya
  • Indeks relatif menyatukan subjek yang sama dengan aspek berlainan yang tersebar dalam berbagai disiplin ilmu
  • Notasi murni dengan angka Arab dikenal secara universal, sehingga dapat mudah menyesuaikan dengan sistem tersebut
  • Urutan numerik kasart mata yang memnudahkan penjajaran dan penempatan bahan pustaka di rak
  • Sifat hirarkis notasi DDC mencerminkan hubungan antara nomor kelas
  • Penggunaan notasi desimal memungkinkan perluasan dan pembagian subdivisi tanpa batas
  • Sifat mnemonics notasi membantu pemakai mengingat dan mengenali nomor kelas
  • Revisi berkala dengan interval teratur menjamin kemutakhiran bagan klasifikasi Dewey
Selain kelebihan ada pula kelemahan sistem klasifikasi DDC yaitu:
  • Klasifikasi Dewey terlalu berorientasi pada sifat Anglo Saxon serta Kritiani
  • Disiplin ilmu berkaitan acap kali terpencar
  • Penempatan subjek tertentu dipermasalahkan
  • Kelas 800 karya literer pengarang sama ditebarkan berdasar literer padahal scholar ingin berkumpul menjadi satu
  • Basis sepuluh DDC membatasi kemampuan perluasan sistem notasi karena sepuluh divisi hanya sembilan yang diperluas untuk memberikan tempat subjek bertingkat sama dalam hirarki. Bila subjek dibagi 10 subdivisi terpaksa mengalah turun lebih rendah menjadi subdivisi-subdivisi
  • Laju pertumbuhan ilmu pengetahuan tidak sama sehingga membuat struktur ilmu pengetahuan tidak seimbang

Jadi kesimpulan dari komparasi sistem klasifikasi DDC, UDC, dan LCC adalah: Dalam memilih sistem klasifikasi pada Perpustakaan semua tergantung pada kebutuhan yang disesuaikan dengan kondisi Perpustakaan tersebut. Karena sistem klasifikasi pada dasarnya adalah sitem untuk mempermudah temu kembali sebuah koleksi di Perpustakaan.
Karakteristik dari tiga klasifikasi yang telah dibahas Yaitu Dewey Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC), dan Library of Congress Classification (LCC) ternyata berbeda satu sama lainnya. Baik dari segi komponen utama skema klasifikasinya seperti Schedules, Notasi, dan Indeks. Penulisannyapun secara kompleks maupun secara terbagi-bagi (terpecah dengan angka, atau huruf).

Daftar Pustaka
Rahma, M.W. 2008. Komparasi bagan sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) dengan Universal Decimal Classification (UDC), Universitas Sumatera Utara. Sulistyo Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramdeia Pustaka Utama. Mary Mortimer, "Learn Decimal Classification". Total Recall Publications, ed. 1, 2007, 14 http://en.bookfi.net/book/1173152 (diakses 22 Oktober, 2016).

5 komentar:

  1. Saya boleh bertanya? yang sering digunakan klasifikasi di Indonesia itu yang mana sih? DDC. UDC, atau LCC?
    Terima kasih, mohon pencerahannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, Selamat malam Dicha Fadzilla. Salam kenal ya,
      Kalau menurut saya. Yang paling banyak digunakan itu sistem klasifikasi DDC, tapi gak harus terpaku hanya satu sistem klasifikasi. Karena terkadang sistem klasifikasi dengan temu kembali dan penataan di rak bisa saja berbeda sesuai fungsinya. Misalnya aja sistem klasifikasi UDC yang menggunakan notasi rumit, sistem seperti itu menurutku cocok digunakan pada penataan rak daripada menggunakan klasifikasi DDC yang hanya subjek aja.
      Jadi intinya sih tergantung kondisi kebutuhan Perpustakaan tersebut.
      Mau pakek apapun kalau Perpustakaan, pustakawan, koleksinya mendukung oke oke aja.
      Gimana? sudah jelas atau masih bingung?
      terima kasih

      Hapus
  2. persamaan lcc sama klasifikasi lain apa teh?

    BalasHapus
  3. Persamaan ketiga nya apa kak?

    BalasHapus