Hai Hai hai...... Ketemu lagi nih!! 👋👋
Fella mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438H 💗
Mohon maaf lahir dan batin, Maafin Fella ya kalau banyak salah kata ataupun sikap yang tak berkenan kepada kalian semua
.............😍😍
.......
...
..
Nah, setelah celotehanku yang panjang lebar di postingan kedua. Baru nih kita komparasikan antara ketiga sistem klasifikasi DDC, UDC, dan LCC. Ini lanjutan dari postingan Fella kedua yaa... Di sini Fella akan mencoba mengkomparasikan ketiga sistem klasifikasi tersebut. Ada beberapa cara dalam mengkomparasikannya, seperti melihat:
- Tipe Klasifikasi (numeratif, mnemonik, dan faset)
- Bentuk atau versi klasifikasi
- Perkembangan di berbagai Perpustakaan di dunia
- Tipe notasinya
- Pembagian kelas utama dan notasinya
- Tabel pembantu atau notasi tambahan
Berikut komparasi dari DDC, UDC, dan LCC
No
|
DDC
|
UDC
|
LCC
|
1
|
Termasuk dalam tipe klasifikasi enumeratif yang
bersifat herarki
|
Termasuk tipe klasifikasi enumeratif yang bersifat
herarki dan faceted/analytico synthetic
|
Termasuk
tipe klasifikasi yang tidak bersifat herarki dan ekspresif dan sama sekali
tanpa mnemonik
|
2
|
Ada 4 versi: Web dewey, Print edition, Abridge
edition, dan Religion class
|
Ada 2 versi: Printed edition dan Online
edition
|
LCC
– Printed schedules
Classification web – The online
version of the LCC schedules
SuperLCCS
– Gale’s LCC schedules kombinasi dengan Additions and
changes
|
3
|
Edisi
terbaru adalah edisi 23 terbit tahun 2011
|
Edisi terbaru In English edisi standart terbit
tahun 2005
In Spanish edisi ketiga terbit tahun 2015
|
- The
first schedule E-F Sejarah: Amerika terbit 1901.
- Diikuti
1902 Z Bibliografi
- The
first law schedules 1969
- Terakhir
the law schedules, KB religious law terbit 2004
|
4
|
Digunakan
oleh sebagian besar Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah, Dan Perpustakaan
Perguruan Tinggi
|
Sebagian
besar digunakan oleh Perpustakaan Khusus karena notasinya lebih terinci
|
Sistem klasifikasi ini banyak digunakan Perpustakaan Akademik dan Perpustakaan Riset di Amerika |
5
|
Notasinya
menggunakan angka desimal murni
|
Notasinya
menggunakan percampuran angka dan simbol lainnya
|
Notasinya menggunakan penggabungan antara angka
Arab, dengan huruf alfabet. Angka Arab (1-9) untuk kelas umum, huruf alfabet
untuk kelas utama tertentu. Notasinya adalah faceted.
|
6
|
Notasi Kelas Utama
000
Computer science, information & general works
100 Philosophy
& Psychology
200 Religion
300 Social Sciences
400
Language
500
Science
600 Technology
700 Art
& recreation
800 Literature
900
History & Geography
|
Notasi kelas utama
0.
Generalities
1.
Philosophy, Psychology
2.
Religion, Theology
3. Social sciences
4. (Under
development)
5.
Mathematics and natural sciences
6.
Applied sciences, Medicine, Technology
7.The
arts, Recreation, Entertainment, Sport
8.
Language, Linguistics, Literature
9. Geography, Biography, History
|
Kelas
utama disusun secara alfabetis
A
general works, polygraphy
B religion
C Auxiliary Science of History
D
General and old world history
E-F american history
G geography,
maps, anthropology, recreation
H social
sciences
J political
sciences
K law
L education
M music,
books on music
N fine arts
P languages
and literature
Q science
R medicine
S agriculture
T technology
U military
science
V naval
science
Z bibliography,
library science
|
7
|
Terdapat 7 tabel pembantu
▪
Subdivisi standar
▪ Tabel wilayah
▪ Tabel subdivisi kesusastraan
▪ Subdivis bahasa
▪ Tabel ras
▪
Bangsa dan etnis
▪ Tabel bahasa dan lainnya
|
Terdapat notasi tambahan yaitu berupa tanda
(sign) dan angka (Number) :
+
Kombinasi 2 notasi yang berlainan
/
Kombinasi dua angka atau lebih yang berurutan
: Hubungan
antara 2 subjek
:: Hubungan
dua subjek
=
Bahasa dokumen
(...) Bentuk
(=0/9) Ras dan Kebangsaan
“....” Waktu
A/Z
Susunan menurut abjad
=05... Personalia
|
Kode
huruf untuk menunjukkan subjek tertentu dan sistem klasifikasi LCC tidak
secara tegas membagi bidang-bidang ilmu pengetahuan secara ilmiah, melainkan
hanya bersifat mengelompokkan dengan menggunakan simbol-simbol yang merupakan
kombinasi huruf latin dan angka Arab.
|
- Mnemonic (mnemonic), yaitu angka yang biasanya membantu pemakai atau untuk keperluan mengingat, mengenali serta mengembangkan sistem sintes analitis. Mnemonic sering digunakan untuk divisi bentuk, divisi geografis, bahasa dan sastra. Karena sifat sintesis analitis dari klasifikasi Dewey semakin meningkat pengunaan mnemonic pun semakin meningkat pula.
- Enumerative (enumeratif), yaitu menyediakan sebuah daftar kode alfabetik yangdiasosiasikan dengan daftar tema.
- Hierarchical (hirarkis), yaitu membagi aneka tema secara hirarkis dari yang paling umum ke yang paling spesifik.
- Faceted atau analytico-synthetic, yaitu membagi aneka tema ke dalam aspek-aspek terpisah yang dipadukan.
- DDC dan UDC menggunakan prinsip yang sama yaitu prinsip desimal
- DDC dan UDC menggunakan notasi yang sama yaitu angka Arab
- DDC dan UDC sama-sama membagi seluruh bidang pengetahuan ke dalam sepuluh bagian
- DDC merupakan sistem praktis. DDC merupakan bagan klasifikasi paling banyak digunakan di dunia, termasuk Negara kita yaitu Indonesia 👍
- DDC menggunakan lokasi relatif pertama kalinya. Lokasi relatif adalah sistem penempatan yang memungkinkan perubahan letak selama bahan pustaka tetap berkaitan subjeknya
- Indeks relatif menyatukan subjek yang sama dengan aspek berlainan yang tersebar dalam berbagai disiplin ilmu
- Notasi murni dengan angka Arab dikenal secara universal, sehingga dapat mudah menyesuaikan dengan sistem tersebut
- Urutan numerik kasart mata yang memnudahkan penjajaran dan penempatan bahan pustaka di rak
- Sifat hirarkis notasi DDC mencerminkan hubungan antara nomor kelas
- Penggunaan notasi desimal memungkinkan perluasan dan pembagian subdivisi tanpa batas
- Sifat mnemonics notasi membantu pemakai mengingat dan mengenali nomor kelas
- Revisi berkala dengan interval teratur menjamin kemutakhiran bagan klasifikasi Dewey
- Klasifikasi Dewey terlalu berorientasi pada sifat Anglo Saxon serta Kritiani
- Disiplin ilmu berkaitan acap kali terpencar
- Penempatan subjek tertentu dipermasalahkan
- Kelas 800 karya literer pengarang sama ditebarkan berdasar literer padahal scholar ingin berkumpul menjadi satu
- Basis sepuluh DDC membatasi kemampuan perluasan sistem notasi karena sepuluh divisi hanya sembilan yang diperluas untuk memberikan tempat subjek bertingkat sama dalam hirarki. Bila subjek dibagi 10 subdivisi terpaksa mengalah turun lebih rendah menjadi subdivisi-subdivisi
- Laju pertumbuhan ilmu pengetahuan tidak sama sehingga membuat struktur ilmu pengetahuan tidak seimbang
Jadi kesimpulan dari komparasi sistem klasifikasi DDC, UDC, dan LCC adalah: Dalam
memilih sistem klasifikasi pada Perpustakaan semua tergantung pada kebutuhan
yang disesuaikan dengan kondisi Perpustakaan tersebut. Karena sistem
klasifikasi pada dasarnya adalah sitem untuk mempermudah temu kembali sebuah
koleksi di Perpustakaan.
Karakteristik
dari tiga klasifikasi yang telah dibahas Yaitu Dewey Decimal Classification (DDC),
Universal Decimal Classification (UDC), dan
Library of Congress Classification (LCC) ternyata
berbeda satu sama lainnya. Baik dari segi komponen utama skema
klasifikasinya seperti Schedules, Notasi,
dan Indeks. Penulisannyapun secara kompleks maupun secara terbagi-bagi
(terpecah dengan angka, atau huruf).
Daftar Pustaka
Rahma, M.W. 2008. Komparasi bagan sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) dengan Universal Decimal Classification (UDC), Universitas Sumatera Utara. Sulistyo Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramdeia Pustaka Utama. Mary Mortimer, "Learn Decimal Classification". Total Recall Publications, ed. 1, 2007, 14 http://en.bookfi.net/book/1173152 (diakses 22 Oktober, 2016).
Daftar Pustaka
Rahma, M.W. 2008. Komparasi bagan sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) dengan Universal Decimal Classification (UDC), Universitas Sumatera Utara. Sulistyo Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramdeia Pustaka Utama. Mary Mortimer, "Learn Decimal Classification". Total Recall Publications, ed. 1, 2007, 14 http://en.bookfi.net/book/1173152 (diakses 22 Oktober, 2016).
Saya boleh bertanya? yang sering digunakan klasifikasi di Indonesia itu yang mana sih? DDC. UDC, atau LCC?
BalasHapusTerima kasih, mohon pencerahannya
Hai, Selamat malam Dicha Fadzilla. Salam kenal ya,
HapusKalau menurut saya. Yang paling banyak digunakan itu sistem klasifikasi DDC, tapi gak harus terpaku hanya satu sistem klasifikasi. Karena terkadang sistem klasifikasi dengan temu kembali dan penataan di rak bisa saja berbeda sesuai fungsinya. Misalnya aja sistem klasifikasi UDC yang menggunakan notasi rumit, sistem seperti itu menurutku cocok digunakan pada penataan rak daripada menggunakan klasifikasi DDC yang hanya subjek aja.
Jadi intinya sih tergantung kondisi kebutuhan Perpustakaan tersebut.
Mau pakek apapun kalau Perpustakaan, pustakawan, koleksinya mendukung oke oke aja.
Gimana? sudah jelas atau masih bingung?
terima kasih
persamaan lcc sama klasifikasi lain apa teh?
BalasHapusKEREN
BalasHapusPersamaan ketiga nya apa kak?
BalasHapus