Assalamualaikum wr.wb
Halooooo, gimana kabar kalian? Semoga selalu dalam keadaan baik, dan dalam perlindungan Alloh SWT. Aamin Ya Alloh πππ
Ini postingan Fella kelima looo, Alhamdulillah. Semoga terus terus bisa menulis ya π
Hari ini Fella mau membahas tentang tokoh Perpustakaan. Siapa nih di antara kalian yang tau tokoh Perpustakaan? Kenal Pak Sulistyo Basuki? Pak Blasius Sudarsono? Kalau Pak Putu Laxman Pendit? Gimana Pak Lasa?? Hehehehe..... Pasti familiar kan denger nama itu, tapi di sini Fella mau sedikit membahas tentang tokoh Perpustakaan bernama Ian H. Witten dan Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.
Kenapa Fella membahas ini, karena kedua tokoh ini berada di jalur sama yakni bergelut tentang digitalisasi. Yuuk tanpa basa basi langsung di jelaskan πππ¨
Fella kenalin profil kedua tokoh dulu ya,
Ian H. Witten ini ilmuwan komputer sekaligus profesor di Depatemen Ilmu Komputer Universitas Waikato loo teman-teman. Bidang yang ia tekuni meliputi Digital Library, Text Mining, Machine Learning, Information Retrieval.
Ian H. Witten merupakan salah satu orang yang menyukseskan Weka. Software Weka yang di akuisisi oleh Pentaho Corp (Open source BI paling populer di dunia).
Sedangkan Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. merupakan pustakawan dari IPB. Dengan latar belakang pengalaman kerja, jabatan, dan pengabdian ke duania Perpustakaan. Beliau juga pernah menajbat sebagai Kepala Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi.
Beliau juga pernah mengembangkan sistem informasi layanan yang bemula ISISCIR kemudian berubah menajdi SIPISIS tahun 1993. Karena ini, beliau dan tim pengembangan teknologi informasi akhirnya Perpustakaan IPB berhasil jadi leader dan tren setter di bidang otomasi Perpustakaan.
Abdul Rahmandan timnya membangun koleksi digital mulai tahun 1999 dengan mendigitalkan koleksi disertasi lulusan Program Pascasarjana IPB sebagai koleksi Perpustakaan masa depan. Bapak Abdul Rahman juga mengembangkan portal jurnal online terbitan fakultas/ jurusan dan unit-unit dilingkungan IPB.
Gimana? Menarik kan hehe πππ
Kenapa Fella mencoba membahas kedua tokoh? Karena mereka memiliki persamaan dan perbedaan dalam menekuni bidang keilmuannya meskipun sama dalam digitalisasi.
Persamaannya Ian H. Wiiten dan Abdul Rahman S merupakan ahli bidang komputer yang mengembangkan program atau sistem untuk Ilmu perpustakaan. Ian H. Witten merupakan koordinator dari program GDSL (Greenstone Digital Library Software) yang merupakan software open source sebagai pengembangan layanan perpustakaan digital.
Nah kalau Bapak Abdul Rahman ini merupakan pustakawan yang mengembangkan perpustakaan digital yang ia mulai dari perpustakan IPB tempat ia bekerja. Beliau juga membantu otomasi perpuatkaan di banyak Perpustakaan di Indonesia juga looo *keren*
Karena hal-hal di atas, Fella memilih kedua tokoh untuk Fella bahas. Karena pada dasarnya mereka merupakan tokoh yang sama-sama membantu, membangun, menekuni, memahami, dan mengembangkan digitalisasi pada perpsutakaan digital.
Kontribusi kedua tokoh ini sudah jelas dalam bidang digitalisasi. Meskipun latar belakang mereka berbeda, Ian H. Witten seorang ahli komputer, teknik elektro. Nah Bapak Abdul Rahman ini seorang pustakawan. Namun mereka mempunyai cara implementasi berbeda sesuai dengan keahlian bidang masing-masing. Tapi tetap saja, jasa mereka dalam mengembangkan digitalisasi pada perpustakaan digital sangat bermanfaat untuk kita yang sekarang. Terima kasih πππππππ
Aplikasi Greenstone dari Ian H. Witten ini memiliki kemampuan membangun dan mengatur serta menyediakan penelusuran untuk koleksi digital. Aplikasi ini dapat diinstal dan dijalankan pada komputer sistem stand alone, sistem jaringan intranet maupun internet. Greenstone ini juga mengelola data koleksi buku pribadi sebagai suatu sistem otomasi perpustakaan sederhana loo.
Kontribusi Abdul Rahman dalam Ilmu Perpustakaan muncul dan berkembang sebagai technical assistance (TA) di berbagai Perpustakaan Universitas, menajdi pembicara dalam seminar diberbagai Perpustakaan demi mempromosikan pembangunan perpustakaan digital dan pengembangan otomasi perpustakaan.
Ian H. Witten lebih memfokuskan koleksi digitalnya dan bagaimana pemanfaatan koleksi berformat elektronik karena memang dasar dari Ian adalah ilmu komputer. Jadi gak heran kalau ia berfokus pada sistem atau program dari Perpustakaan digital.
Kalau pemikiran Abdul Rahman, beliau lebih menegaskan pada alur pelaksanaan Perpustakaan digital seperti SDM, apa yang perlu dilakukan, bagaimana bentuk koleksi digital.
Ian H. Witten lebih memfokuskan koleksi digitalnya dan bagaimana pemanfaatan koleksi berformat elektronik karena memang dasar dari Ian adalah ilmu komputer. Jadi gak heran kalau ia berfokus pada sistem atau program dari Perpustakaan digital.
Kalau pemikiran Abdul Rahman, beliau lebih menegaskan pada alur pelaksanaan Perpustakaan digital seperti SDM, apa yang perlu dilakukan, bagaimana bentuk koleksi digital.
Why gambling is so popular with casino and sportsbook? - DRMCD
BalasHapusIf you are betting on the winner, you μ μ² μΆμ₯μλ§ can μ©μΈ μΆμ₯μλ§ bet ꡬ미 μΆμ₯μ΅ on a coin toss. If you believe μμ λΆ μΆμ₯λ§μ¬μ§ in that coin toss, μ΅μ° μΆμ₯λ§μ¬μ§ the bettor expects that his prediction of the